Panduan Cara Memilih Furniture yang Cocok Untuk Laboratorium



Cara Memilih Furniture yang Cocok Untuk Laboratorium

Memilih furniture laboratorium yang sesuai merupakan hal penting bagi setiap pengguna laboratorium. Tidak hanya mempertimbangkan aspek fungsionalitas dan standar industri, pemilihan furnitur yang tepat juga harus memperhatikan nilai estetika serta efisiensi biaya. Dengan perabotan yang dirancang khusus untuk laboratorium, kenyamanan dan keamanan pengguna dapat lebih terjamin.

Salah satu aspek penting dalam pemilihan furnitur laboratorium adalah penggunaan material berkualitas seperti fume hood polypropylene, yang memiliki ketahanan tinggi terhadap bahan kimia dan korosi. Oleh karena itu, memahami berbagai faktor yang perlu diperhatikan sebelum membeli furniture laboratorium akan membantu Anda mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.

Hal Penting dalam Memilih Furniture Laboratorium

1. Desain Ergonomis

Desain ergonomis merupakan faktor utama dalam pemilihan furniture laboratorium. Perabot yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan kenyamanan pengguna serta mengurangi risiko cedera akibat postur tubuh yang kurang tepat.
  • Meja kerja laboratorium harus memiliki tinggi yang sesuai untuk mencegah ketegangan pada punggung dan leher.
  • Kursi laboratorium harus dilengkapi dengan penyesuaian tinggi dan sandaran yang mendukung postur tubuh.
  • Rak dan lemari penyimpanan harus mudah diakses tanpa mengharuskan pengguna membungkuk atau menjangkau terlalu tinggi.

2. Material yang Tahan Lama

Furniture laboratorium harus terbuat dari material yang kuat dan tahan terhadap kondisi lingkungan laboratorium yang sering kali keras. Material seperti polypropylene sering digunakan karena sifatnya yang tahan terhadap bahan kimia serta mudah dibersihkan.
  • Polypropylene memiliki ketahanan tinggi terhadap cairan kimia yang sering digunakan di laboratorium.
  • Material ini juga tidak mudah berkarat atau terkorosi, sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama.
  • Permukaannya yang halus memudahkan proses pembersihan dan mencegah penumpukan kotoran atau bakteri.

3. Keamanan yang Terjamin

Laboratorium merupakan lingkungan yang memiliki risiko tinggi, sehingga keamanan furniture sangat penting. Setiap perabot harus memenuhi standar keselamatan yang berlaku untuk melindungi pengguna dari potensi bahaya.
  • Furniture laboratorium harus memiliki sudut yang tumpul untuk mengurangi risiko cedera akibat benturan.
  • Bahan yang digunakan harus tahan terhadap api dan tidak mudah terbakar.
  • Desain perabot harus memungkinkan pengguna bekerja dengan aman tanpa terpapar bahan berbahaya secara langsung.

4. Fleksibilitas dan Modularitas

Laboratorium sering kali membutuhkan tata letak yang bisa disesuaikan dengan berbagai eksperimen dan penelitian. Oleh karena itu, furniture yang fleksibel dan modular menjadi pilihan yang tepat.
  • Meja kerja dengan desain modular memungkinkan pengguna mengatur ulang ruangan sesuai kebutuhan.
  • Lemari dan rak penyimpanan yang dapat dipindahkan memberikan fleksibilitas dalam pengaturan ruang kerja.
  • Sistem penyambungan peralatan yang dapat disesuaikan memungkinkan integrasi dengan berbagai perangkat laboratorium.

5. Sistem Penyimpanan yang Efisien

Laboratorium memerlukan ruang penyimpanan yang cukup untuk peralatan dan bahan kimia. Oleh karena itu, furniture laboratorium harus memiliki sistem penyimpanan yang efisien.
  • Lemari penyimpanan harus memiliki ruang yang cukup untuk menyimpan alat-alat laboratorium dengan rapi.
  • Rak penyimpanan harus dirancang agar mudah diakses oleh pengguna.
  • Solusi penyimpanan yang baik akan membantu menjaga kebersihan dan keteraturan di laboratorium.

6. Sistem Pengelolaan Kabel yang Aman

Banyak peralatan laboratorium yang memerlukan sumber daya listrik, sehingga sistem penyambungan dan pengelolaan kabel harus diperhatikan dengan baik.
  • Furniture harus memiliki jalur khusus untuk kabel guna mencegah kabel berserakan dan mengganggu aktivitas laboratorium.
  • Penyambungan listrik harus aman dan sesuai standar untuk menghindari risiko korsleting.
  • Penggunaan material yang tidak mudah terbakar sangat penting dalam area yang memiliki banyak perangkat elektronik.

7. Kebersihan dan Perawatan

Furniture laboratorium harus mudah dibersihkan dan dirawat agar tetap steril dan bebas dari kontaminasi. Oleh karena itu, pemilihan material dan desain perabot sangat berpengaruh terhadap kebersihan laboratorium.
  • Permukaan meja kerja dan rak penyimpanan harus tahan terhadap noda dan bahan kimia.
  • Desain dengan sambungan yang minimal mengurangi kemungkinan penumpukan kotoran dan bakteri.
  • Material seperti fume hood polypropylene sangat direkomendasikan karena tahan terhadap zat kimia dan mudah dibersihkan.

8. Desain Estetika

Meskipun fungsi adalah faktor utama, estetika juga menjadi pertimbangan dalam memilih furniture laboratorium. Tampilan yang modern dan profesional dapat meningkatkan kenyamanan serta meningkatkan citra laboratorium.
  • Pilihan warna dan desain harus sesuai dengan tema dan identitas laboratorium.
  • Furniture dengan desain minimalis akan memberikan kesan ruang yang lebih rapi dan terorganisir.
  • Material berkualitas tinggi akan memberikan tampilan yang lebih eksklusif dan profesional.

Akhir Kata

Memilih furniture laboratorium bukanlah keputusan yang bisa diambil secara sembarangan. Dengan mempertimbangkan faktor ergonomi, material, keamanan, fleksibilitas, penyimpanan, pengelolaan kabel, kebersihan, serta estetika, Anda dapat memastikan bahwa perabot laboratorium yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

PT LAB Technologi Indonesia memberikan solusi terpadu untuk kebutuhan laboratorium Anda, Terdiri dari Konsultasi dan Perencanaan, Optimasi desain dan tata letak, Fabrikasi, Instalasi, Pemeliharaan, Relokasi, dan Perbaikan Renovasi Laboratorium.
Postingan Selanjutnya Postingan Sebelumnya
Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url